Minggu, 22 November 2015

Tentang Nova, Supernova, Hipernova, dan Black Hole


StandarPernah dengar keempat istilah tersebut? Atau pernah dengar black hole? Supermassive black hole? Itu mah lagunya Muse ya hahaha tapi istilah ini benar-benar ada 
Nova
Nova dalam bahasa latin artinya bintang baru. Ini merupakan sebuah ledakan bintang yang terjadi akibat adanya interaksi dua sistem bintang ganda.  Dalam astronomi, bintang memiliki banyak tipe, salah satunya adalah bintang ganda. Bintang ganda adalah dua buah bintang yang saling berinteraksi karena adanya gravitasi dari kedua bintang. Kedua bintang ini tidak bertubrukan dan tidak juga saling menjauh. Nova merupakan ledakan bintang yang terjadi di katai putih dengan terang maksimum -1,1 magnitudo dan minimum hanya 10.5 magnitudo.
Teori menyatakan kalau peristiwa nova terjadi sebagai akibat dari bintang yang kembali menyala setelah tidur panjang, Nova diperkirakan terjadi di permukaan bintang katai putih yang berada di dalam sistem bintang ganda berdekatan. Pasangannya adalah bintang raksasa merah yang jejarinya mengembang sedemikian besar hingga terjadi aliran materi ke katai putih pasangannya. Materi yang masih kaya hidrogen itu mencapai permukaan katai putih yang sangat panas maka dipiculah sebuah ledakan di permukaan bintang yang tiba-tiba cerlang. Itulah mengapapara astronom jaman dahulu mengatakan bintang yang tiba-tiba cerlang disebut bintang baru.
Ini proses terjadinya nova.
novaNova terakhir yang dapat diamati manusia di bumi adalah nova delphini yang terjadi di konstelasi (rasi bintang) Delphinus
Supernova
Jika ditilik dari namanya, supernova merupakan peristiwa ledakan bintang yang terjadi lebih besar dari nova. Apakah proses terjadinya supernova sama dengan nova? Jawabnya bisa iya, bisa tidak. Loh?
Supernova milyaran kali lebih terang dari nova dan dikenal sebagai salah stau cara bintang mengakhiri hidupnya.  Peningkatan kuat cahayanya kira-kira 8 kali lebih besar dari nova. Supernova sebagai peristiwa ledakan bintang memiliki 2 tipe yang salah satunya mirip nova yang melibatkan bintang katai putih. Kecerlangan supernova bisa 8 magnitudo lebih besar dari nova. Kedua tipe supernova itu adalah:
Tipe Ia : Ledakan yang terjadi pada sistem bintang ganda dimana bintang katai putih mengakresi materi dari bintang pasangannya.  Para astronom sendiri masih memperdebatkan bintang pasangan seperti apa dari katai putih yang bisa menciptakan ledakan bintang tipe Ia. Tapi, berdasarkan teori, bintang pasangannya ini bisa memberi massa yang cukup besar bagi bintang katai putih sehingga inti bintang katai putih mencapai kerapatan kritisnya.  Akibatnya terjadi pembakaran karbon dan oksigen yang tidak terkontrol sehingga memicu bintang meledak.
Tipe II : Supernova tipe II merupakan ledakan yang terjadi di akhir kehidupan bintang masif (5 – 10 massa Matahari), ketika  bintang kehabisan bahan bakar untuk melakukan pembakaran di inti bintang. Jika inti bintang cukup masif maka akan terjadi keruntuhan inti bintang yang memicu terjadinya ledakan supernova. Super nova tipe ini memungkinkan terbentuknya lubang hitam.
Hipernova
Apa itu hipernova? Hipernova adalah peristiwa ledakan bintang yang terjadi ratusan kali lebih cerlang dibandingkan supernova. Wow!
Menurut situs langitselatan.com hipernova mengacu pada kerutuhan inti bintang masif yang massanya lebih dari 30 massa Matahari dan ada teori yang menyatakan lebih dari 100 massa Matahari.  Ledakan bintang masif tersebut akan langsung dikelompokkan sebagai hipernova tanpa melihat apakah kecerlangannya lebih cerlang dari supernova pada umumnya atau tidak. Meskipun dalam kenyataan, ketika hipernova terjadi kecerlangannya lebih cerlang dari supernova dan menghasilkan energi 100 kali lebih besar dari supernova.
Teori hipernova mengemukakan beberapa kemungkinan. Yang pertama, hipernova merupakan ledakan bintang yang sangat masif yang berputar sangat cepat dan memiliki medan magnet yang juga sangat besar.  Penjelasan lain menyatakan hipernova terjadi katika salah satu bintang dalam bintang ganda bertabrakan dan bergabung dengan bintang pasangannya.
Meskipun belum dapat dipastikan proses mana yang tepat namun yang bisa dipastikan, yang bisa diketahui hanyalah terbentuknya lubang hitam dan pelepasan energi dalam jumlah besar dalam bentuk sinar gamma.
Sinar gamma merupakan bentuk cahaya yang sangat energetik aka kuat yang memiliki energi 10000 – 10 juta lebih banyak dari cahaya yang dilihat mata.  Karena itu hipernova saat ini diasosiasikan dengan  gamma-ray burst (GRB) yang memancarkan radiasi elektromagnetik sangat kuat dengan total energi jauh lebih besar dari supernova.  GRB durasi panjang memiliki jet atau ledakan dasyat yang melesat ke angkasa, dari kutub piringan akresi sementara yang terbentuk di sekeliling lubang hitam di jantung inti bintang yang runtuh. GRB durasi pendek yang juga menciptakan jet diyakini merupakan hasil gabungan dua bintang netron atau bergabungnya bintang netron dan lubang hitam. Secara intrinsik GRB ini jauh lebih cerlang dari supernova.
Secara singkat, hipernova yang juga disebut collapsar merupakan ledakan sinar gamma yang sangat cerlang yang terjadi dari keruntuhan inti bintang yang sangat masif.
Hipernova sendiri sudah ditemukan jejaknya yakni pada MF83 dan NGC5471B, yang berada di galaksi spiral M101. Selain itu jejak hipernova juga ditemukan pada tahun 2002 di M74 ketika salah satu bintang masif meledak. Ledakan sinar gamma. GRB 030329, yang dilihat pada tahun 2003 juga diketahui memiliki spektrum yang cocok dengan ciri-ciri hipernova. GRB yang terjadi pada jarak 2.6 milyar tahun cahaya tersebut terjadi di area Rasi Leo dan diamati oleh High Energy Transient Explorer (HETE-II) milik NASA.
hypernovaSalah satu bintang yang diduga akan berakhir sebagai hipernova di masa depan adalah bintang Eta Carina di rasi Carina.
Lubang Hitam
Setiap objek yang punya massa di alam semesta akan punya sebuah besaran bernama kecepatan lepas (escape velocity). Kecepatan lepas adalah kecepatan sebuah objek agar bisa lolos dari tarikan gravitasi sebuah objek. Sebagai contoh, kecepatan lepas dari permukaan Bumi adalah sekitar 40.000 km/jam. Artinya, apabila kita ingin lolos dari tarikan gravitasi Bumi, maka dari permukaan tanah kita harus mampu meloncat dengan kecepatan sebesar 40.000 km/jam.
Bagaimana apabila kecepatan lepas sebuah objek mencapai atau bahkan melebihi kecepatan cahaya? Objek seperti inilah yang kita namakan lubang hitam. Medan gravitasi objek seperti ini sangat ekstrim sehingga untuk bisa lepas dari tarikan gravitasinya kita membutuhkan kecepatan cahaya atau bahkan lebih besar dari kecepatan cahaya untuk bisa keluar dari sana. Karena tidak ada objek yang dapat bergerak melebihi kecepatan cahaya, maka praktis tidak ada partikel apapun yang bisa lolos dari lubang hitam kalau sudah memasuki jarak tertentu dari lubang hitam.
Andaikan kita punya objek dengan massa M, maka kita bisa menghitung jari-jari sebuah bola yang mengungkung massa M tersebut, agar objek tersebut menjadi lubang hitam. Jari-jari ini kita namakan Radius Schwarzschild (yap, cobalah mengucapkan nama ini dalam percobaan pertama), dinamakan menurut fisikawan asal Jerman, Karl Schwarzschild. Dengan demikian, kita juga dapat mendefinisikan lubang hitam sebagai sebuah objek bermassa M yang seluruh massa objek tersebut berada di dalam radius Schwarzschild-nya.
Berapa radius Schwarzschild Bumi, apabila kita ingin mengubah Bumi menjadi sebuah lubang hitam? Kita dapat menghitung bahwa seluruh massa Bumi (Massa Bumi = 5.97 x 1024 kg) harus dipadatkan menjadi bola dengan jari-jari 9 milimeter saja. Ini adalah jari-jari yang hanya sebesar kelereng. Kecil sekali, namun mengandung seluruh massa Bumi.
Apabila misalnya kita ingin menjadikan Matahari sebuah lubang hitam, maka seluruh massa Matahari (Massa Matahari = 2 x 1030 kg) harus dipadatkan ke dalam bola dengan jari-jari 3 kilometer saja. Bola dengan garis tengah 6 kilometer ini, apabila titik pusatnya kita tempatkan di tengah-tengah Lapangan Monas di Jakarta, maka akan mencakup daerah dari Jalan Mangga Besar hingga Taman Suropati. Tidak terlalu besar, namun di dalamnya seluruh massa Matahari. Bayangkan.
Apa yang terjadi apabila sebuah objek berada di sekitar sebuah lubang hitam? Jawabannya adalah: tergantung pada jarak objek tersebut dari lubang hitam. Kita mengamati adanya bintang-bintang yang mengorbit lubang hitam supermasif yang berada di pusat Galaksi kita, dan kita mengamati pula banyak sistem ganda di mana satu pasangannya adalah sebuah lubang hitam dan yang satu lagi adalah bintang normal. Orbit objek-objek ini stabil meskipun mereka mengorbit lubang hitam. Artinya, apabila kita berada pada jarak yang aman maka kita dapat mengorbit sebuah lubang hitam sebagaimana kita mengorbit objek-objek normal lainnya. Jarak aman di mana kita masih dapat mengorbit lubang hitam dalam orbit berbentuk lingkaran adalah 1.5 kali radius Schwarzschild lubang hitam tersebut. Namun, apabila kita berada pada jarak yang sangat dekat dari lubang hitam tersebut, maka kita akan bergerak dalam orbit berbentuk spiral mendekati lubang hitam tersebut, hingga kita mencapai radius Schwarzschild lubang hitam tersebut. Radius Schwarzschild sering disebut juga sebagai “batasan di mana tidak ada jalan untuk kembali” karena pada radius ini, kecepatan lepas akan sama dengan kecepatan cahaya sehingga semua yang masuk akan terperangkap. Batasan tersebut disebut juga sebagai horison peristiwa (atau event horizon dalam Bahasa Inggris) yang berada pada permukaan bola yang jari-jarinya sama dengan radius Schwarzschild.
Dengan demikian Matahari dan Bumi kita tidak akan terpengaruh sama sekali dengan keberadaan lubang supermasif di pusat Galaksi kita. Apabila seandainya Matahari tiba-tiba berubah menjadi lubang hitam tanpa ada perubahan massa (Matahari tidak akan bisa menjadi lubang hitam karena massa Matahari masih terlalu kecil. Dalam proses evolusinya Matahari akan berubah menjadi bintang katai putih), apa yang akan terjadi pada orbit Bumi? Jawabannya: Orbit Bumi tidak akan berubah sama sekali karena massa Matahari tidak berubah. Kita aan tetap melenggang kangkung mengorbit Matahari. Memang suasana akan lebih gelap karena sinar Matahari sudah tidak ada lagi tapi paling tidak kita masih mengorbit Matahari.
Apabila seorang astronot dikirim dari kapsulnya untuk mendekati horison peristiwa (event horizon) yang melingkupi sebuah lubang hitam, maka ia akan mulai dipercepat bergerak menuju ke arah horison peristiwa tersebut. Semakin mendekati horison peristiwa, semakin kecil kemungkinan ia dapat lolos dari lubang hitam. Saat ketika ia memasuki horison peristiwa adalah saat ketika ia tidak dapat lagi kembali. Ada dua efek yang terjadi pada kita dalam perjalanan menuju horison peristiwa ini. Efek pertama adalah terjadinya perubahan jalannya waktu yang dialami si astronot dengan kapsul induknya yang berada jauh dari lubang hitam. Andaikan si astronot kita bekali lampu senter dan kita suruh ia menyinari kapsul induknya dengan seberkas sinar lampu senter setiap satu detik sekali. Kita lalu mengamati dengan aman dari kapsul kita. Semakin si astronot mendekati horison peristiwa, kita mengamati bahwa jeda waktu kita menerima berkas sinar semakin lama dari satu detik, padahal astronot kita terus-menerus menyorotkan sinar lampu setiap satu detik sekali. Sinar lampu senter juga semakin lama semakin kemerahan dan meredup. Pada akhirnya kita tak lagi dapat mengamati berkas sinar dari astronot tersebut. Hal ini karena medan gravitasi yang dilewati astronot kita semakin kuat dan oleh karena itu mendistorsikan kurva ruang-waktu. Distorsi ruang-waktu pada daerah di sekitar horison peristiwa akan membuat jalannya waktu yang diamati si astronot akan berbeda dengan yang kita amati. Ketika sudah mencapai horison peristiwa, seberkas sinar yang dipancarkan dari titik itu akan membutuh waktu tak hingga untuk mencapai kita, dan oleh karena itu tak lagi dapat kita amati. Namun, bagi si astronot waktu akan tetap berjalan seperti biasa…
Efek kedua yang akan dialami si astronot malang kita terjadi karena gaya gravitasi yang mempengaruhi demikian kuatnya, sehingga gaya gravitasi yang ia alami di kaki akan jauh lebih besar daripada yang dialami kepalanya. Akibatnya tubuh si astronot akan memanjang akibat efek ini dan semakin mendekati lubang hitam, efek ini akan semakin menguat hingga akhirnya… yah astronot malang kita akan terobek oleh gravitasi yang demikian hebatnya. Di mana persisnya proses “spagetifikasi” (atau biasa juga disebut efek bakmi) ini bergantung pada massa dari lubang hitam itu sendiri. Pada lubang hitam supermasif, kita dapat memasuki horison peristiwa tanpa mengalami proses spagetifikasi dan akan mengalaminya kemudian saat sudah berada di dalam horison peristiwa. Pada lubang hitam yang lebih kecil, efek bakmi sudah terasa bahkan sebelum kita memasuki horison peristiwa.
Begitu kita masuk ke dalam horison peristiwa, materi penyusun tubuh kita akan menyatu dengan seluruh massa lubang hitam. Dengan demikian, objek apapun yang masuk ke dalam horison peristiwa akan menyatu dengan lubang hitam dan demikian massanya total lubang hitam tersebut akan bertambah.
Bagaimana lubang hitam bisa terbentuk? Lubang hitam seukuran bintang terbentuk ketika sebuah bintang masif (masif di sini maksudnya ia punya massa 25 kali massa Matahari kita atau lebih). Ketika bintang tersebut kehabisan bahan bakar untuk menahan tarikan gravitasinya sendiri, maka bintang masif tersebut akan runtuh ke arah pusatnya. Sebagian dari materi bintang yang tidak ikut membentuk materi bintang akan terlontar kembali ke ruang angkasa dalam wujud ledakan bintang yang dinamakan supernova. Pada akhirnya, lubang hitam yang terbentuk akan memiliki massa beberapa kali massa Matahari kita.
Selain itu kita juga mengenal lubang hitam supermasif. Dari namanya kita bisa mengetahui kalau lubang hitam yang satu ini sangat masif, punya gaya gravitasi yang sangat kuat, dan biasanya hidup di pusat galaksi. Bagaimana sebuah lubang hitam supermasif bisa terbentuk? Berbeda dengan lubang hitam yang massanya kecil, pembentukan dan evolusi lubang hitam supermasif masih menjadi misteri yang terus dicari jawabannya.
Ada beberapa teori yang dikembangkan untuk menjelaskan pembentukan lubang hitam supermasif. Salah satunya adalah bahwa lubang hitam supermasif terbentuk dari lubang hitam generasi awal yang kemudian bertumbuh menjadi besar setelah melahap bintang dan gas yang ada di sekelilingnya. Perlu diingat, persediaan materi di daerah pusat galaksi sangatlah banyak sehingga dapat membantu pertumbuhan lubang hitam yang terbentuk tersebut. Skenario lainnya, lubang hitam supermasif juga bisa terbentuk dari penggabungan lubang hitam yang menjadi inti galaksi-galaksi kecil saat galaksi-galaksi tersebut saling bertabrakan. Hal ini jamak terjadi di masa lalu alam semesta ketika ukuran alam semesta lebih kecil dari sekarang dan interaksi antargalaksi lebih sering terjadi.
Bergabungnya dua lubang hitam. Kredit: STScI
Bagaimana kita mengamati keberadaan lubang hitam? Secara definisi lubang hitam tidak memancarkan sinar apa-apa, dan oleh karena seharusnya tidak bisa diamati. Akan tetapi, sebuah lubang hitam juga memiliki gaya gravitasi dan oleh karena itu ia dapat berinteraksi dengan objek-objek di sekitarnya. Astronom banyak mengamati suatu sistem bintang di mana sebuah bintang nampak mengorbit suatu pasangan yang tak terlihat. Bisa jadi ini adalah sebuah lubang hitam, namun bisa jadi pula ini adalah sebuah bintang yang terlalu redup untuk dapat diamati. Di antara sistem-sistem ini, ada juga sistem yang diamati memancarkan radiasi sinar-X, misalnya adalah sistem yang dinamakan Cygnus X-1. Penjelasan terbaik bagi sistem seperti ini adalah: Materi dari bintang yang nampak sedang ditarik oleh pasangan tak nampak. Materi yang jatuh ke pasangan tak nampak itu kemudian bergerak mendekati dalam orbit spiral, semakin mendekat semakin cepat ia bergerak dan akhirnya menjadi panas dan memancarkan sinar-X. Agar mekanisme ini dapat bekerja, ukuran bintang tak nampak ini harus sangat kecil, paling tidak seukuran bintang katai, bintang neutron, atau sebuah lubang hitam. Dari gerak orbit bintang anggota sistem Cygnus X-1 yang tampak, dapat dihitung bahwa massa pasangannya paling tidak adalah 6 kali massa Matahari kita. Massa ini tentunya lebih besar daripada massa maksimal sebuah bintang katai maupun bintang neutron. Oleh karena itu kemungkinan besar Cygnus X-1 adalah sebuah sistem bintang yang beranggotakan sebuah lubang hitam.
sumber: langitselatan.com
cr : https://jejakpenaade.wordpress.com/2013/11/01/tentang-nova-supernova-hipernova-dan-black-hole/

Persatuan Astronomi Internasional

Persatuan Astronomi Internasional (bahasa PerancisUnion astronomique internationale) menyatukan kelompok-kelompok astronomi di seluruh dunia. Merupakan anggota Dewan Ilmiah Internasional (ICSU). Secara internasional Persatuan Astronomi Internasional diakui sebagai pihak yang berwenang atas penamaan bintang, planet, asteroid, dan benda langit lainnya dalam komunitas ilmiah dan merupakan badan resmi astronomi.
Kelompok-kelompok pekerjanya ialah Grup Kerja untuk Tata Nama Sistem Planet (WGPSN), yang memelihara konvensi penamaan astronomi dan tata nama planet untuk benda luar angkasa. Perkumpulan ini juga bertanggung jawab buat sistem Telegram Astronomi yang diproduksi dan disalurkan atas kepentingan Biro Telegram Astronomi PusatPusat Planet Minor (MPC), sebuahclearinghouse buat semua benda bukan planet maupun bukan bulan dalamsistem tata surya, juga beroperasi di bawah Persatuan Astronomi Internasional.
Persatuan Astronomi Internasional didirikan pada 1919, sebagai penggabungan sejumlah proyek internasional termasuk Carte du CielPersatuan Matahari danBiro Waktu Internasional (Bureau International de l'Heure). Pimpinan pertamanya ialah Benjamin BaillaudPieter Johannes van Rhijn menjabat sebagai pimpinan dari 1932 hingga 1958. sedangkan Rully Stevan menjadi pimpinan dari 1958hingga saat ini
Kini Persatuan Astronomi Internasional memiliki 9040 anggota individual (yaitu para astronom profesional), terutama setitel PhD; dan 63 anggota nasional (dari sejumlah negara yang berafiliasi dengan perkumpulan ini). 87% anggotanya pria; 13% wanita.
Pertemuan Umum XXVI Persatuan Astronomi Internasional diselenggarakan dari14 Agustus hingga 25 Agustus 2006 di PrahaRepublik Ceko. Mereka telah mengajukan usulan mengubah definisi planet. Awalnya diusulkan bahwa definisi terbaru akan memasukkan 12 planet yang diketahui dalam sistem tata surya kita, termasuk satu di antara Mars dan Jupiter di sabuk asteroid, namun kemudian sekitar 3000 ilmuwan yang mengikuti pertemuan tersebut memutuskan untuk mengubah definisi "planet" dan menambah kategori baru, yaitu "planet kerdil". Pluto yang sudah sekitar 75 tahun dikenal sebagai planet pun berubah statusnya menjadi planet kerdil.

cr : https://id.wikipedia.org/wiki/Persatuan_Astronomi_Internasional

7 Alasan Mustahil Hidup di Planet Mars



Mars menjadi nama planet prioritas utama dari beberapa planet yang tengah diteliti oleh NASA. Apalagi, baru-baru ini Badan Antariksa Amerika itu menemukan kandungan air yang terdapat di dalam permukaan Planet Merah tersebut. Kontan, spekulasi bahwa Mars layak ditinggali manusia pun mencuat.

Benar atau salah, pasti atau tidaknya, semua masih menjadi tanda tanya besar. Yang pasti, NASA memang masih mencari titik terang apakah planet yang memiliki bulan Phobos dan Deimos ini akan bisa dihuni umat manusia di masa mendatang.

Meski begitu, beberapa kalangan peneliti optimistis bahwa manusia bisa tinggal di Mars pada nantinya. Berbagai langkah bahkan dipersiapkan NASA agar nantinya proses kolonialisasi manusia di Mars dapat berjalan lancar. Namun, dengan segala macamsokongan teknologi yang diusahakan, apakah memang nantinya Mars bisa menjadi tempat yang layak ditinggali manusia untuk menggantikan Bumi?

Meski memang masih belum jelas, sebagian peneliti mengungkap bahwa kemungkinan manusia untuk tinggal di Mars masih sangat minim. Menurut informasi yang dilaporkanTime, Selasa (20/10/2015), ada beberapa alasan yang menyebabkan Mars sangat mustahil untuk dihuni. Kebanyakan alasan tersebut berasal dari keadaan, iklim dan ekosistem Planet Merah itu sendiri. Berikut penjelasannya.

1. RadiasiMars dijelaskan peneliti NASA memiliki tingkatan radiasi yang tinggi, terdapat dua kandungan radiasi berbahaya di Mars, di antaranya ada Solar Energetic Particles (SEPs) dan Galactic Cosmic Rays (GCRs). Keduanya bisa membombardir manusia jika tidak disokong alat antiradiasi yang memadai ketika berada di Mars.

Lebih lanjut diungkap, jika manusia menghuni Mars dengan menghabiskan waktu sekitar 180 hari, maka mereka akan mengalami peningkatan radiasi sebanyak 15 kali.

2. TemperaturTemperatur menjadi salah satu kendala besar manusia untuk bisa hinggap di Mars. Sebagai informasi, temperatur rata-rata di Bumi adalah sekitar 57 derajat Fahrenheit (14 derajat Celsius). Namun, temperatur rata-rata di Mars berada di suhu sekitar -81 derajat Fahrenheit (-63 derajat Celsius) yang mana menjadi suhu yang sangat tidak mungkin membuat manusia bisa bertahan tanpa adanya bantuan alat canggih.

Jika manusia bertahan di dalam suhu Mars dengan bantuan alat yang begitu minim selama 68 hari, maka mereka dipastikan akan mati.

3. AtmosferSelain keadaan radiasi dan temperatur, atmosfer juga menjadi hal yang diperhatikan para peneliti. Sebagai perbandingan lapisan atmosfer Bumi 100 kali lebih padat daripada lapisan atmosfer Mars. Lapisan atmosfer Bumi terbuat dari 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen dan 1 persen kumpulan gas.

Sementara itu, lapisan atmosfer Mars memiliki kandungan karbondioksida sebanyak 96 persen yang mana sangat beracun bagi manusia. Sisa lapisan atmosfer memiliki kandungan kumpulan gas argon, nitrogen, dan gas berbahaya lainnya.

4. GravitasiMeski manusia bisa mengakali persoalan gravitasi, namun ini masih menjadi pertimbangan para peneliti. Tingkat gravitasi di Mars hanya sebesar 38 persen sehingga masih bisa memungkinkan bagi para manusia untuk dapat berjalan di Mars.

Yang menjadi pertimbangan adalah manusia nantinya ditakutkan tidak dapat berjalan dan bergerak dengan leluasa karena terbatas oleh tingkatan gravitasi Planet Merah. Sementara di Bumi, tubuh manusia bisa menerima kondisi gravitasi `One-G` yang mana mampu menggerakan skeletal, muscular, cardiovascular-nya dengan baik.

5. Space Germs (Bakteri Planet)Mars bukanlah Bumi. Yang jelas, ekosistem serta makhluk hidup mikroba yang ada di Planet Merah tersebut sangat beda jika dibandingkan dengan Bumi.

Para peneliti menduga terdapat space germs (bakteri planet) yang 'hidup' di udara Planet Mars. Meski belum diusut secara mendalam, ini menjadi salah satu persoalan penting. Mengingat kejadian para astronot Apollo yang harus dikarantina selama 21 hari karena ditakutkan mengidap space germs setelah kembali dari Bulan.

6. InfrastrukturMeski Mars telah diungkap dapat memiliki kemungkinan untuk menumbuhkan tanaman, namun hal tersebut masih diragukan. Kelembapan suhu Mars nyatanya masih sulit dikontrol. Jika tanaman yang ditumbuhkan di Mars mendapatkan bantuan kandungan oksigen berlebih, maka risiko ledakan besar akan terjadi. Sayangnya, masih sedikit yang menganggap ini sebagai hal serius.

7. Kondisi MentalInilah yang menjadi 'beban' para astronot jika memang nanti mereka dikerahkan untuk terbang di Mars. Delapan bulan perjalanan ke Mars tentunya akan 'mengacak' kondisi mental mereka.

Maka dari itu, mental para astronot harus dilatih agar tahan banting ketika berada di luar angkasa. Namun, bagaimana jika nantinya manusia harus bertahan menghadapi segala ketidakmungkinan yang ada di Mars? Pastinya sulit. Tak mudah mengetahui masing-masing orang bahwa mereka memiliki kondisi mental yang baik ketika hendak pergi ke luar angkasa.

cr : http://tekno.liputan6.com/read/2343918/7-alasan-mustahil-hidup-di-planet-mars?p=1

CABANG-CABANG ASTRONOMI


Berikut ini adalah cabang-cabang dari astronomi.
1. Astrometri adalah penelitian posisi benda langit dan perubahan posisi mereka. Astrometri juga mendefinisikan sistem koordinat yang dipakai dan kinematika dari benda-benda di galaksi kita.
2. Kosmologi adalah penelitian alam semesta sebagai seluruh dan evolusinya.
3. Fisika Galaksi adalah penelitian struktur dan bagian galaksi kita dan galaksi lain.
4. Astronomi Ekstra Galaksi adalah penelitian benda; sebagian besar galaksi, di luar galaksi kita.
5. Ilmu Planet adalah penelitian planet dan Tata Surya
6. Fisika Bintang adalah penelitian struktur bintang
7. Evolusi Bintang adalah penelitian evolusi bintang dari pembentukan mereka sampai akhir mereka sebagai bintang sisa.
8. Pembentukan Bintang adalah penelitian kondisi dan proses yang menyebabkan pembentukan bintang di dalam awan gas dan proses pembentukan itu sendiri.
cr : https://diaszakharia.wordpress.com/2013/11/05/cabang-cabang-astronomi/

Mengapa Astronomi Indonesia Tidak Maju?


Di sela-sela penelitiannya selama sempekan di Observatorium La Silla, Chile, 20-28 Januari 2011, Dr Johny Setiawan menyempatkan diri menjawab pertanyaan-petanyaan para pembaca Kompas.com secara online. Johny adalah astronom asal Indonesia yang kini menjadi peneliti di Max Planck Institute for Astronomi, Jerman.

Di antara sekian banyak pertanyaan, sejumlah orang penasaran dengan latar belakang Johny yang sukses menjadi salah satu astronom terkemuka di dunia. Selama karirnya, Johny memang banyak dikenal sebagai peneliti utama yang menemukan planet-planet ekstrasurya atau ekstrasolar. Penelitiannya sangat penting bagi ilmu pengetahuan untuk mengungkap asal-usul alam semesta hingga menemukan tempat serupa Bumi yang mungkin dibutuhkan untuk masa depan kehidupan manusia.

Tak sedikit yang mempertanyakan bagaimana agar riset astronomi bisa berkembang di Indonesia dan sejajar dengan negara-negara maju di dunia. Berikut rangkuman jawaban Dr Johny Setiawan terhadap pertanyaan pembaca:

Tanya: Sejak kapan jatuh cinta sama astronomi? Lalu mengasah kemampuannya bagaimana? Gabung dengan astronomy club kah atau ikutan olimpiade sains atau semacamnya?

Jawab: Tertarik dengan astronomi sejak berumur 4 tahun. Jatuh cinta dengan astronomi sejak SMA. Saya tidak pernah ikut club astronomi dsb. Saya mengasah kemampuan astronomi saya dengan banyak membaca buku astronomi di tempat saya studi dan tentunya juga bekal pengamatan astronomi di La Silla sejak lebih dari 11 tahun.

Tanya: Saya tertarik dengan astronomi. Apa yang harus saya lakukan agar bisa seperti Pak Johny?

Jawab: Resep untuk sukses di bidang astronomi sama dengan resep sukses di bidang lainnya, yaitu rajin belajar, ulet dalam mencari kesempatan dan tidak mudah menyerah dengan keadaan atau situasi yang terbatas, termasuk pandangan masyarakat umum yang kurang mendukung astronomi karena dianggap tidak ada keuntungan materialnya. Saya harap, akan ada yang bisa menggantikan saya kelak di rubrik ini dan menjadi astronom terkenal di dunia.

Tanya: Saya guru, bagaimana menumbuhkan minat siswa terhadap astronomi?

Jawab: Belajar dari pengalaman pelajar di sini (siswi-siswa sekolah menengah) untuk menumbuhkan minat siswa di bidang astronomi, disarankan untuk membuat semacam "astro-club", yaitu kelompok kerja astronomi.

Dimulai dengan proyek-proyek kecil, misalnya pengamatan planet-planet tata surya kita, seperti Venus, Saturnus, Yupiter dan Komet. Karena hal-hal sederhana itulah sangat menarik, bahkan untuk astronom profesional.

Setelah itu, bisa beranjak mendalami bintang-bintang, sistem bintang ganda dan majemuk, sistem planet ekstra surya dan galaksi. Saya yakin dari hal-hal yang sederhana akan tumbuh minat yang besar. Jika minat tersebut terus dibina, kelak akan ada pakar-pakar astrofisika dunia asal Indonesia.

Tanya: Apa saran Pak Johny Setiawan untuk memajukan astronomi di Indonesia?

Jawab: Untuk memajukan astronomi di Indonesia, hal yang paling mendasar adalah adanya minat besar pada astronomi yang disertai minat untuk meneliti (bukan hanya minat yang hanya pasif hanya dengan mendengar tanpa mempelajari secara ilmiah). Minat ini terus terang sangat kurang di Indonesia, karena pemikiran sebagian besar rakyat di Indonesia untuk iptek masih sangat terbatas. Hal inilah yang mungkin membuat Indonesia ketinggalan di bidang iptek. Sangat disayangkan.

Seiring dengan menumbuhkan minat, fasilitas dan peralatan pengamatan astronomi yaitu adanya teleskop dan observatorium adalah mutlak untuk pengembangan ilmu astronomi di Indonesia. Terutama yang berskala internasional agar bisa meningkatkan kerja sama dengan negara maju lainnya. Pada akhirnya, Indonesia akan ketularan maju dan mungkin juga sekaligus meningkatkan taraf hidup. Perlu diingat, telah dibuktikan bahwa kemajuan teknologi suatu bangsa berkaitan langsung dengan peningkatan kemakmuran.

Tanya: Syarat apakah yang harus di miliki lembaga antariksa milik Indonesia untuk bisa menyaingi kebesaran lembaga antariksa milik AS?

Jawab: Syaratnya tentulah adanya fasilitas yang menunjang dan sumber daya manusia Indonesia yang baik di bidang tersebut. Untuk hal ini, sangat disayangkan bahwa Pemerintah Indonesia malas. Bahkan dibandingkan dengan negara-negara berkembang atau bahkan miskin, seperti Chile, Brasilia, China, Iran, bahkan Namibia. Sayang sekali Indonesia kalah dalam iptek.

Indonesia harus berani mengembangkan dan membudayakan teknologi ruang angkasa di negaranya sendiri jika ingin mampu bersaing dengan negara-negara maju, mengingat potensi manusia Indonesia sangat besar dan banyak tersebar di luar negeri.

cr : http://sains.kompas.com/read/2011/02/02/09420596/kenapa.Astronomi.indonesia.tidak.maju

Jumat, 20 November 2015

10 hal aneh yang terjadi di luar angkasa

Berikut ini adalah 10 hal aneh yang terjadi di luar angkasa

Seperti yang dilansir dari science discovery sebagai berikut

10. Bintang Jatuh (Bintang hypervelocity)
 


Jika Anda menatap langit malam, Anda mungkin berharap pada bintang jatuh (meteor jatuh).

Tapi bintang jatuh memang ada tapi mereka jarang sebagai perbandingan 1 : 100 juta.

Pada tahun 2005, astronom menemukan bintang jatuh pertama yang disebut bintang "hypervelocity" , meluncur keluar dari galaksi dengan kecepatan hampir 530 mil per detik (10 kali lebih cepat dibandingkan dengan gerakan bintang biasa).

Kami mencurigai fenomena ini terjadi mungkin di sebabkanoleh ledakan supernova dan lubang hitam supermasif.

9. Planet Dari Neraka



Gliese 581c akan membunuh Anda. Serius.Para ilmuwan telah menentukan bahwa planet neraka ini adalah kandidat yang paling mungkin untuk kolonisasi masa depan.Meskipun fakta seluruh planet belum anda ketahui.

Planet ini mengorbit bintang katai merah dan lebih kecil dari matahari,dengan luminositas hanya 1,3% dari matahari kita.Ini berarti bahwa planet ini jauh lebih dekat ke bintangnya dibandingkan denganplanet kita dengan matahari.Karena itu,kita terjebak dalam keadaan penguncian pasang surut, yang berarti bahwa satu sisi planet ini selalu menghadap bintang, dan satu sisi selalu menghadap berlawanan.Seperti hubungan Bulan dengan Bumi.

Penguncian pasang surut planet itu sendiri menghasilkan beberapa fitur yang cukup aneh.Melangkah ke sisi planet yang terang akan melelehkan anda,sedangkan berdiri di sisi berlawanan dari planet ini, di mana tidak ada matahari, akan membeku Anda langsung.Namun,di antara kedua tempat ekstrim ini ada sabuk kecil di mana kehidupan secara teoritis bisa ada.

Hidup di Gliese 581 c akan memiliki tantangan.Bintang induknya adalah bintang katai merah,itu berarti bintang ini memandikan planet Gliese 581 c dengan warna merah neraka.Efek samping lain dari fenomena ini adalah fotosintesis tanaman harus beradaptasi dengan pemboman konstan radiasi inframerah, membuat mereka mempunyai daun warna hitam pekat.

8. Sistem Castor



Sebagian bintang di rasi Gemini terdiri dari 1 atau 2 bintang terang,tetapi ada beberapa yang memiliki luminositas serius.Itu karena dia termasuk sistem Castor,Sistem Castor tidak satu, atau dua bintang, tapi enam bintang, semua mengorbit di sekitar pusat massa.Tiga bintang biner mengorbit sistem yang sama disini,dengan dua bintang panas dan cerah tipe-A terjebak dalam sistem beserta empat bintang kurcaci merah tipe-M.

7. Rasberry dan Rum di Luar Angkasa



Selama beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah mempelajari awan debu dekat pusat galaksi Bima Sakti kita.Awan debu unik yang disebut Sagitarius B2,  memiliki bau rum dan rasanya seperti raspberry. Itu disebabkan karena awan gas tersebut sebagian besar terdiri dari ethyl formate,senyawa yang dikenal memberikan rasa raspberry dan bau rum yang khas.

6. Planet Es Yang Terbakar



Apakah Anda ingat Gliese? lubang neraka dari sebuah bintang yang kita kunjungi sebelumnya.Dan kita akan kembali pada tata surya tersebut.Seolah-olah satu planet pembunuh tidak cukup, Gliese mendukung sebuah planet yang hampir seluruhnya terbuat dari es bersuhu 439 derajat Celcius.

Planet Gliese 436 b, cukup sederhana, es batu yang terbakar.Satu-satunya alasan es ini tetap padat adalah karena sejumlah besar air yang hadir di planet ini, gravitasi menarik semua air menuju inti, menjaga molekul air sehingga padat sehingga mereka tidak bisa menguap.

5. Planet Berlian



Akhirnya kita sampai ke planet indah, 55 Cancri e-seluruhnya terbuat dari kristalisasi berlian dan akan dibanderol dengan harga 26,9 dolar nonillion,hehehe bercanda.

Planet berlian besar ini pernah menjadi bintang dalam sistem biner, sampai mitranya mulai mengkanibalisasi nya.Sepertiga dari massa planet ini dikatakan berlian murni,sementara Bumi tertutup air dan berlimpah oksigen, planet ini dibuat terutama dari grafit, berlian, dan silikat lainnya.

Planet ini memiliki ukuran 2 kali lebih besar dari Bumi serta memiliki massa 8 kali massa Bumi dan membuatnya menjadi "super-Bumi."

4. Awan Himiko





Objek ini menunjukkan pada kita tentang objek purba di alam semesta.Awan Himiko merupakan objek paling masif yang pernah ditemukan di alam semesta awal, dan terbentuk hanya 800 juta tahun setelah Big Bang.

Awan Himiko mengejutkan para ilmuwan dengan ukurannya yang tipis, kira-kira setengah dari Galaksi Bima Sakti kita.Himiko memiliki apa yang dikenal sebagai "zaman reionization ," atau periode sekitar 200 juta hingga satu miliar tahun setelah Big Bang dan awan ini membuat ilmuwan berhasil melihat awal pembentukan galaksi.

3. Waduk Air Terbesar di Semesta





Dua belas miliar tahun cahaya jauhnya, penampung air terbesar di alam semesta berada di jantung quasar.Mengandung 140.000.000.000.000 kali jumlah air di lautan bumi, dan ditemukan di dekat lubang hitam raksasa di pusat quasar,sayangnya air ini berbentuk awan besar gas yang berdiameter beberapa ratus tahun cahaya.

Tetapi ada lubang hitam didekatnya yang memiliki ukuran dua puluh miliar kali ukuran matahari kita, terus memuntahkan energi dalam jumlah besar-setara dengan apa yang akan dihasilkan oleh 1.000 triliun matahari.

2. Listrik Terbesar di Alam Semesta




Hanya beberapa tahun yang lalu, para ilmuwan tersandung pada arus listrik dengan proporsi kosmik: 10 ^ 18 amp, atau sekitar satu triliun petir.

Petir ini diperkirakan berasal dari sebuah lubang hitam raksasa di pusat galaksi, yang memiliki inti "jet kosmik besar." Rupanya, medan magnet besar lubang hitam memungkinkan untuk menjalankan petir ini melalui gas dan debu dengan  jarak lebih dari seratus lima puluh ribu tahun cahaya jauhnya.

1. Large Quasar Group (LQG)




Para astronom telah menemukan struktur terbesar yang diketahui di alam semesta yakni gumpalan inti galaksi aktif yang membentang 4 miliar tahun cahaya dari ujung ke ujung.Struktur ini merupakan large quasar group (LQG), yang terdiri dari inti galaksi yang sangat terang didukung oleh lubang hitam supermasif di pusatnya.Kelompok ini begitu besar sehingga menantang teori kosmologi modern, kata para peneliti.
"Meskipun sulit untuk memahami skala LQG ini, kita dapat mengatakan bahwa objek ini merupakan objek terbesar yang pernah ditemukan di alam semesta",kata Roger Clowes, dari University of Central Lancashire di Inggris.

Quasar adalah obyek paling terang di alam semesta. Selama beberapa dekade, astronom telah mengetahui bahwa quasar cenderung berkumpul dalam kelompok besar, beberapa di antaranya memiliki luas lebih dari 600 juta tahun cahaya.
LQC yang baru ditemukan terdiri dari 73 quasar dan rentang sekitar 1,6 miliar tahun cahaya ke banyak arah dan pada titik terlebar memiliki luas 4 miliar tahun cahaya.
Jika LQC dibandingkan dalam ukuran prespektif,luas galaksi kita hanya 100.000 tahun cahaya dan Bima Sakti dipisahkan dari tetangga galaksi  terdekatnya, Andromeda, sekitar 2,5 juta tahun cahaya.

Penemuan baru LQC ini sungguh sangat besar dan pada kenyataannya,teori yang memprediksi kejadian hal seperti itu seharusnya tidak ada, kata para peneliti.Kelompok quasar tampaknya melanggar asumsi yang berlaku secara luas yang dikenal sebagai prinsip kosmologis, yang menyatakan bahwa alam semesta pada dasarnya homogen bila dilihat pada skala yang cukup besar.
Perhitungan menunjukkan bahwa struktur yang lebih besar dari 1,2 miliar tahun cahaya seharusnya tidak ada, kata para peneliti.
"Tim kami telah melihat kasus-kasus serupa yang menambah tantangan ini, dan kami akan terus menyelidiki fenomena menarik seperti ini," kata Clowes.
Studi baru ini diterbitkan hari ini (11 Januari) di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

Sumber : listverse.com
cr : astronesia.blogspot.co.id

Asal Mula Nama-Nama Planet

Planet. Nama itu sudah tidak asing bagi kita. Arti planet yang sebenarnya itu apa sih? Mari kita lihat.
Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:
(a) mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;
(b) mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat);
(c) tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya; dan,
(d) telah “membersihkan lingkungan” (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya

Asal Mula nama-nama planet

Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet (lihat tabel nama planet di bawah). Pada abad ke-6 SM, bangsa Yunani memberi nama Stilbon (cemerlang) untuk Planet Merkurius, Pyoroeis (berapi) untuk Mars, Phaethon (berkilau) untuk Jupiter, Phainon (Bersinar) untuk Saturnus. Khusus planet Venus memiliki dua nama yaitu Hesperos (bintang sore) dan Phosphoros (pembawa cahaya). Hal ini terjadi karena dahulu planet Venus yang muncul di pagi dan di sore hari dianggap sebagai dua objek yang berbeda.
Pada abad ke-4 SM, Aristoteles memperkenalkan nama-nama dewa dalam mitologi untuk planet-planet ini. Hermes menjadi nama untuk Merkurius, Ares untuk Mars, Zeus untuk Jupiter, Kronos untuk Saturnus dan Aphrodite untuk Venus.
Pada masa selanjutnya di mana kebudayaan Romawi menjadi lebih berjaya dibanding Yunani, semua nama planet dialihkan menjadi nama-nama dewa mereka. Kebetulan dewa-dewa dalam mitologi Yunani mempunyai padanan dalam mitologi Romawi sehingga planet-planet tersebut dinamai dengan nama yang kita kenal sekarang.
Hingga masa sekarang, tradisi penamaan planet menggunakan nama dewa dalam mitologi Romawi masih berlanjut. Namun demikian ketika planet ke-7 ditemukan, planet ini diberi nama Uranus yang merupakan nama dewa Yunani. Dinamakan Uranus karena Uranus adalah ayah dari |Kronos (Saturnus). Mitologi Romawi sendiri tidak memiliki padanan untuk dewa Uranus. Planet ke-8 diberi nama Neptunus, dewa laut dalam mitologi Romawi.



Sebelum adanya rapat dunia Astronomi di Praha, Pluto termasuk dalam keluarga besar planet di tata surya kita. Namun, setelah itu Pluto tersingkir dari gelar planetnya Karena berbagai alasan, yaitu :

1. Orbit Pluto memotong orbit Neptunus sehingga Pluto lebih layak dimasukkan dalam golongan asteroid.
2. Bentuk Pluto yang terlalu kecil membuatnya dikatakan sebagai bagian planet Neptunus yang terlepas
3. Jaraknya yang sangat jauh dari tata surya dan dia tidak bisa mempertahankan bentuk sempurna

Apakah anda pernah berpikir mengapa planet Pluto dinamakan Pluto? Dan bagaimana mungkin planet diberi nama tanpa mempunyai arti yang spesifik? Layaknya manusia, planet di tata surya kita mungkin saja dibri nama sedemikian rupa dan mempunyai arti tersendiri. Rata-rata planet di tata surya kita merupakan nama-nama dewa-dewi bangsa Romawi dan sudah memiliki arti sendiri. Mungkin ahli bintang pada masa lalu sudah menamai para planet sedimikian rupa menurut karakternya masing-masing.

Berikut merupakan nama planet pada sistem tata surya kita beserta artinya :

1. Merkurius
Planet Merkurius diambil dari nama Merkurius, dewa romawi yang bertugas sebagai pemberi kabar, petunjuk, dan wahyu. Dia mempunyai kecepatan terbang yang sangat luar biasa dan biasanya dia sering bersama dewa Mars. Planet ini sesuai dengan dewa merkurius yaitu dapat terbang sangat cepat. Sedangkan, planet ini merupakan planet yang mengitari matahari dengan sangat cepat.

2. Venus
Diambil dari nama Dewi kecantikan. Venus merupakan pasangan dari dewa Mars. Planet ini mendapat nama seperti itu karena planet venus sangat indah jika dilihat kapanpun. Itu karena atmosfernya 90% terdiri dari CO2 yang bersifat menyerap cahaya matahari sehingga planet ini terlihat berkabut dengan cahaya yang sangat indah.

3. Bumi
Tidak diketahui secara asli mengapa dinamakan bumi. Tetapi, beberapa sumber mengatakan bahwa bumi merupakan nama lain dari Dewi Gaia, Dewi yang menjaga alam semesta dan memberi kemakmuran serta kehidupan. Mungkin, nama itu diberikan kepada planet tempat kita bermukim ini karena disini merupakan tempat yang memiliki sumber kehidupan yang sangat penting yaitu, air.

4. Mars
Mars merupakan nama dari Dewa perang ornag-orang bangsa romawi Dan suami dari Dewi Venus. Para orang terdahulu menganggap planet merah ini sebagai perwujudan dari Dewa mars karena rupa planet ini yang agak merah. Mereka menganggap Dewa mars sangat senang sekali untuk berperang. Perang identik dengan timbulnya korban jiwa ataupun darah, oleh karena itu mereka menamai planet ini dengan sebutan Mars

5. Jupiter
Planet terbesar ini layak mendapat nama Jupiter. Itu karena secara fisik, planet ini memiliki massa yang sangat menakjubkan. Di samping itu Jupiter merupakan nama dari raja semua dewa romawi yang otomatis juga bertubuh raksasa.

6. Saturnus
Saturnus merupakan dewa romawi terkuat ke-2 dan dia adalah kakek dari Jupiter. Selain itu, saturnus adalah dewa pertanian yang suka terhadap keindahan di bumi. Bisa dihipotesakan bahwa planet bercincin ini mendapat nama itu karena perwujudannya yang sangat indah dengan ditambah cincin es berlapis yang tersusun dari debu-debu es.

7. Uranus
Uranus si dewa langit ini mempunyai istri bernama gaia (dewi bumi) yang menurunkan para titan dan dewa hebat di generasi berikutnya. Uranus memiliki anak yang kuat yaitu saturnus. Planet ini berkabut seperti langit di bumi karena atmosfernya yang terdiri dari hidrogen dan helium.

8. Neptunus
Neptunus adalah dewa laut yang ciri khasnya adalah sering membawa trisula, tombak yang berpisau atau bertanduk tiga. Planet ini sangat cocok diberi nama neptunus karena di dalam planet ini terdapat lauan air yangsangat luas yang tersusun dari air beku dan debu yang gagal menguap dikarenakan tekanan pada inti neptunus ini menekan molekul agar tidak bisa menguap.

9. Pluto
Asteroid ini mendapat nama Pluto, Dewa kehancuran dan kematian dikarenakan sifat fisik Pluto yang sangat gelap dan dingin dan jaraknya yang sangat jauh dari matahari.



Cr : playwebstar.blogspot.co.id